Rain city November 2010.
Lebih familiar dengan nama "oconk" sahabat lama kita yang satu ini bukan orang yang suka main-main
dengan segala hal termauk mengurus organisasi IKA , visinya cukup tajam dan jelas, idealisme berorganisasi kadang menuntut dia untuk menyumbang hampir separuh waktu dan pikiran untuk menunjukan totalitas. Menjadi "enterpreneur lokal " dikalijati merupakan tantangan dan keuntungan tersendiri, memanfaatkan hal-hal yang orang lain jarang dan bahkan tidak mau lakukan dia coba menjadikannya sebagai suatu peluang .
Ditemui sebelum acara Rapat IKA di PoinSquare Jakarta, mas "oconk" berpen-dapat tentang hubungan Alumni dengan Almamater hanyalah hubungan bathin yang merupakan pilihan yang bisa jadi bukan prioritas untuk mendapat tempat dihati kita karena hanya bersipat keterikatan emosional dan memory masa lalu, namun ada baiknya kita menempatkan Almamater pada tempat yang istimewa karena Almamater adalah bagian dari sisi kehidupan kita dimasa lalu , berprinsiplah "tanpa dia mungkin kita tak ada".
Sebagai Ketua IKA dia mencontohkan filosopi dalam sebuah pertandingan sepakbola , yang sangat dia pahami karena aktivitas lain dikalijati adalah menjadi pengurus di sebuah sekolah sepak bola, "kerjasama tim dalam membangun sebuah target sangat diperlukan, jangan individualistis dan harus saling menghargai ".